Dan
Semua telah hilang potret kehampaan
Apa yang kutakutkan kini menjadi nyata
Tersisa hanyalah
Sesal tak habisnya
Kebodohan yang memaksa Membuatku nista
Namun percuma meyakinkanmu
Kau memutarkan fakta
Pengorbanan tak lagi berarti
Hancurkan
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Hanya menunggu harapan yang sirna
Menanti asa yang tak kunjung tiba
Membuat cerita berakhir nestapa
Muakku adalah goresan hatiku
Namun percuma meyakinkanmu
Kau memutarkan fakta
Pengorbanan tak lagi berarti
Hancurkan
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Deritaku tak ada habisnya
Kan kubawa hingga semanis pembalasanku... nanti
Tiada bicara
Aroganmu meronta
Terdiamku, setengah mati
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Semua telah hilang potret kehampaan
Apa yang kutakutkan kini menjadi nyata
Tersisa hanyalah
Sesal tak habisnya
Kebodohan yang memaksa Membuatku nista
Namun percuma meyakinkanmu
Kau memutarkan fakta
Pengorbanan tak lagi berarti
Hancurkan
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Hanya menunggu harapan yang sirna
Menanti asa yang tak kunjung tiba
Membuat cerita berakhir nestapa
Muakku adalah goresan hatiku
Namun percuma meyakinkanmu
Kau memutarkan fakta
Pengorbanan tak lagi berarti
Hancurkan
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya
Deritaku tak ada habisnya
Kan kubawa hingga semanis pembalasanku... nanti
Tiada bicara
Aroganmu meronta
Terdiamku, setengah mati
Telah kucoba dengar, semua hanya alasan
Terpuruk dalam pedihku yakin
Kau kembali dengannya
Kulenyapkan semua, puisi omong kosongmu
Menorehkan tinta penuh duka
Kini ku tak berdaya