memang betul kata pak rt (eh eh bilang apa pak rt bilang apa)
hancur lebur jadi istrimu
tiap hari kau pukuli kau tendangi, kau maki-maki
(sebab banyakan ngomong, jadi perempuan
jangan cerewet dik sama laki-laki)
ya mesti aja, nggak dinafkahi, nggak dicukupi
(kurang apa aku, kurang ganteng)
punya istri mas harus tanggung jawab
kalau masih cinta mas jangan main tangan
melarat ku dampingi, kau nganggur ku temani, apa ini caramu
bercinta nomer satu, bekerja nomer tujuh, makan batu
nganggur tahun-tahunan, males cari kerjaan, kecakepan tampangmu
aku sudah gak kuat, cepet bikinan surat, kita bubar (wah nekat betul)
(jangan nekat dik jangan jangan minta dicerai
sebab surat cerai mahal harganya)
memang betul kata mbok sumi (eh bilang apa mbok sumi bilang apa)
hancur lebur jadi istrimu
tiap hari kau pukuli kau tendangi, kau maki-maki
(sebab banyakan ngomong, jadi perempuan
jangan cerewet dik sama laki-laki)
ya mesti aja, nggak dinafkahi, nggak dicukupi
(kurang apa aku, kurang kaya)
punya istri mas harus tanggung jawab
kalau masih cinta mas jangan main tangan
melarat ku dampingi, kau nganggur ku temani, apa ini caramu
bercinta nomer satu, bekerja nomer tujuh, makan batu
nganggur tahun-tahunan, males cari kerjaan, keberatan gimbalmu
aku sudah gak kuat, cepet bikinan surat, kita bubar
(loh loh loh loh nekat macan iki rek)
(jangan nekat dik jangan jangan minta dicerai
sebab surat cerai mahal harganya)
sebab surat cerai mahal harganya
hancur lebur jadi istrimu
tiap hari kau pukuli kau tendangi, kau maki-maki
(sebab banyakan ngomong, jadi perempuan
jangan cerewet dik sama laki-laki)
ya mesti aja, nggak dinafkahi, nggak dicukupi
(kurang apa aku, kurang ganteng)
punya istri mas harus tanggung jawab
kalau masih cinta mas jangan main tangan
melarat ku dampingi, kau nganggur ku temani, apa ini caramu
bercinta nomer satu, bekerja nomer tujuh, makan batu
nganggur tahun-tahunan, males cari kerjaan, kecakepan tampangmu
aku sudah gak kuat, cepet bikinan surat, kita bubar (wah nekat betul)
(jangan nekat dik jangan jangan minta dicerai
sebab surat cerai mahal harganya)
memang betul kata mbok sumi (eh bilang apa mbok sumi bilang apa)
hancur lebur jadi istrimu
tiap hari kau pukuli kau tendangi, kau maki-maki
(sebab banyakan ngomong, jadi perempuan
jangan cerewet dik sama laki-laki)
ya mesti aja, nggak dinafkahi, nggak dicukupi
(kurang apa aku, kurang kaya)
punya istri mas harus tanggung jawab
kalau masih cinta mas jangan main tangan
melarat ku dampingi, kau nganggur ku temani, apa ini caramu
bercinta nomer satu, bekerja nomer tujuh, makan batu
nganggur tahun-tahunan, males cari kerjaan, keberatan gimbalmu
aku sudah gak kuat, cepet bikinan surat, kita bubar
(loh loh loh loh nekat macan iki rek)
(jangan nekat dik jangan jangan minta dicerai
sebab surat cerai mahal harganya)
sebab surat cerai mahal harganya