keutuhan cinta yang ku dambakan
kini telah pudar
kesucian cinta yang ku agungkan
kini telah sirna
sang cakrawala mendung berduka
gambaran hati yang lara (yang lara)
dedaun luruh di air keruh
cintaku yang berlabuh (cinta berlabuh)
kau yang ku anggap bagai seorang dewi
ternyata hatimu penuh duri
pengorbananku hanyalah untukmu
kau balas empedu, bukan madu
tak sanggup lagi ku bertahan
untuk hidup bersamamu
mungkin hanyalah perpisahan
jalan terbaik yang harus ku tempuh
keutuhan cinta yang ku dambakan
kini telah pudar
kesucian cinta yang ku agungkan
kini telah sirna
kau yang ku anggap bagai seorang dewi
ternyata hatimu penuh duri
pengorbananku hanyalah untukmu
kau balas empedu, bukan madu
tak sanggup lagi ku bertahan
untuk hidup bersamamu
mungkin hanyalah perpisahan
jalan terbaik yang harus ku tempuh
keutuhan cinta yang ku dambakan
kini telah pudar
kesucian cinta yang ku agungkan
kini telah sirna
sang cakrawala mendung berduka
gambaran hati yang lara (yang lara)
dedaun luruh di air keruh
cintaku yang berlabuh
kini telah pudar
kesucian cinta yang ku agungkan
kini telah sirna
sang cakrawala mendung berduka
gambaran hati yang lara (yang lara)
dedaun luruh di air keruh
cintaku yang berlabuh (cinta berlabuh)
kau yang ku anggap bagai seorang dewi
ternyata hatimu penuh duri
pengorbananku hanyalah untukmu
kau balas empedu, bukan madu
tak sanggup lagi ku bertahan
untuk hidup bersamamu
mungkin hanyalah perpisahan
jalan terbaik yang harus ku tempuh
keutuhan cinta yang ku dambakan
kini telah pudar
kesucian cinta yang ku agungkan
kini telah sirna
kau yang ku anggap bagai seorang dewi
ternyata hatimu penuh duri
pengorbananku hanyalah untukmu
kau balas empedu, bukan madu
tak sanggup lagi ku bertahan
untuk hidup bersamamu
mungkin hanyalah perpisahan
jalan terbaik yang harus ku tempuh
keutuhan cinta yang ku dambakan
kini telah pudar
kesucian cinta yang ku agungkan
kini telah sirna
sang cakrawala mendung berduka
gambaran hati yang lara (yang lara)
dedaun luruh di air keruh
cintaku yang berlabuh