Rossa Purnama - Terharu

seandainya kau tahu siapa diriku
tak mungkin, tak mungkin
engkau sudi mencintaiku

hitam ku bilang hitam, pahit ku bilang pahit
ku tak menjanjikan manis untukmu
aku ibarat bunga yang hampir layu

dalam begitu dalam kau mencintaiku
tapi takut dan kecewa selalu menghantui jiwa
adakah di hatimu memberikan cinta
cinta suci yang sejati tak memandang hitam dan putih
tumpang tindih luka ini membuat trauma di hatiku

seandainya kau tahu siapa diriku
tak mungkin, tak mungkin
engkau sudi mencintaiku

dalam begitu dalam kau mencintaiku
tapi takut dan kecewa selalu menghantui jiwa
adakah di hatimu memberikan cinta
cinta suci yang sejati tak memandang hitam dan putih
tumpang tindih luka ini membuat trauma di hatiku

seandainya kau tahu siapa diriku
tak mungkin, tak mungkin
engkau sudi mencintaiku

hitam ku bilang hitam, pahit ku bilang pahit
ku tak menjanjikan manis untukmu
aku ibarat bunga yang hampir layu

Rossa Purnama - Penabur Cinta

sungguh diriku tercoreng malu
sakit sakit engkau tinggalkan aku
bagaikan racun terbalut madu
manis manis sampai terbius cintaku

kekuatan hati ini tak mampu
menerima kesombonganmu
ada rasa dan kemunafikanmu
aku dicinta tapi kau hina

sungguh diriku tercoreng malu
sakit sakit engkau tinggalkan aku

dulu kau mengemis meratapi
untuk memohon cintaku ini
sia-sia aku menyayangi
walaupun tumbuh tapi berduri
kejam kau tuduh aku
penabur cinta dimana-mana

sungguh diriku tercoreng malu
sakit sakit engkau tinggalkan aku

dulu kau mengemis meratapi
untuk memohon cintaku ini
sia-sia aku menyayangi
walaupun tumbuh tapi berduri
kejam kau tuduh aku
penabur cinta dimana-mana

sungguh diriku tercoreng malu
sakit sakit engkau tinggalkan aku

Rossa Purnama - Perawan Tua

satu dua tiga kali pacaran (pacaran)
tiada satu cinta pun berkembang
kapan jodohku datang, kapan duduk di pelaminan
ku takut usia senja, jadi perawan tua
satu dua tiga kali pacaran

hidup sehari-hari rasa sepi tanpa kekasih
kemana-mana sendiri, tiada yang mendampingi
sulitnya mencari cinta yang sejati

tidak harus yang kaya, yang ganteng bagi diriku
cukup orang yang biasa asal jujur dan setia
siapapun dia ikhlas ku terima
satu dua tiga kali pacaran

hidup sehari-hari rasa sepi tanpa kekasih
kemana-mana sendiri, tiada yang mendampingi
sulitnya mencari cinta yang sejati

tidak harus yang kaya, yang ganteng bagi diriku
cukup orang yang biasa asal jujur dan setia
siapapun dia ikhlas ku terima

satu dua tiga kali pacaran (pacaran)
tiada satu cinta pun berkembang
kapan jodohku datang, kapan duduk di pelaminan
ku takut usia senja, jadi perawan tua
satu dua tiga kali pacaran