nasibku memang caur, bapakku tukang bubur
ibuku tukang sayur, aku lahir di sumur
kontrakan haji mansyur yang udah kena gusur
kalau hujan banjir berlumpur
bapakku sering ngatur, mimpi harus diukur
ibuku juga negur, jangan suka ngeluyur
harus mau diatur biar hidup teratur
tidak suka silahkan kabur
daripada disembur, melawan babak belur
mending ku cari kasur, langsung tidur
aku memang si caur
oh Tuhan bukannya aku tidak bersyukur
tetapi mengapa nasibku hancur lebur
mereka inginkan aku jadi seorang insinyur
oh Tuhan ku ingin jadi artis penghibur
penyanyi presenter bintang film termahsyur
sampai nanti ku uzur, sampai masuk kubur
aku ngumpet-ngumpet kayak kucing dapur
demi satu mimpi jadi publik figur
ngamen di bis kota, jadi tukang cukur
buat ongkos casting, yang penting gak melacur
bapakku sering ngatur, mimpi harus diukur
ibuku juga negur, jangan suka ngeluyur
harus mau diatur biar hidup teratur
tidak suka silahkan kabur
daripada disembur, melawan babak belur
mending ku cari kasur, langsung tidur
aku memang si caur
oh Tuhan bukannya aku tidak bersyukur
tetapi mengapa nasibku hancur lebur
mereka inginkan aku jadi seorang insinyur
oh Tuhan ku ingin jadi artis penghibur
penyanyi presenter bintang film termahsyur
sampai nanti ku uzur, sampai masuk kubur
aku ngumpet-ngumpet kayak kucing dapur
demi satu mimpi jadi publik figur
ngamen di bis kota, jadi tukang cukur
kerja apa aja, yang penting gak melacur
ibuku tukang sayur, aku lahir di sumur
kontrakan haji mansyur yang udah kena gusur
kalau hujan banjir berlumpur
bapakku sering ngatur, mimpi harus diukur
ibuku juga negur, jangan suka ngeluyur
harus mau diatur biar hidup teratur
tidak suka silahkan kabur
daripada disembur, melawan babak belur
mending ku cari kasur, langsung tidur
aku memang si caur
oh Tuhan bukannya aku tidak bersyukur
tetapi mengapa nasibku hancur lebur
mereka inginkan aku jadi seorang insinyur
oh Tuhan ku ingin jadi artis penghibur
penyanyi presenter bintang film termahsyur
sampai nanti ku uzur, sampai masuk kubur
aku ngumpet-ngumpet kayak kucing dapur
demi satu mimpi jadi publik figur
ngamen di bis kota, jadi tukang cukur
buat ongkos casting, yang penting gak melacur
bapakku sering ngatur, mimpi harus diukur
ibuku juga negur, jangan suka ngeluyur
harus mau diatur biar hidup teratur
tidak suka silahkan kabur
daripada disembur, melawan babak belur
mending ku cari kasur, langsung tidur
aku memang si caur
oh Tuhan bukannya aku tidak bersyukur
tetapi mengapa nasibku hancur lebur
mereka inginkan aku jadi seorang insinyur
oh Tuhan ku ingin jadi artis penghibur
penyanyi presenter bintang film termahsyur
sampai nanti ku uzur, sampai masuk kubur
aku ngumpet-ngumpet kayak kucing dapur
demi satu mimpi jadi publik figur
ngamen di bis kota, jadi tukang cukur
kerja apa aja, yang penting gak melacur