pulangnya malam, mulut bau minuman
ngomong ngelantur, jalannya sempoyongan
mukanya kusut, rambut acak-acakan
setiap hari kerjanya keluyuran
sementara di rumah anak istri terlantarkan
di luar kau senang-senang mabuk-mabukan
pulangnya malam, mulut bau minuman
sungguh keterlaluan, tak punya perasaan
kelakuanmu sudah semakin tak karuan
hidup saja pas-pasan, terkadang kekurangan
ditambah lagi utang masih numpuk segudang
lama-lama rumah tangga hancur berantakan
pulangnya malam, mulut bau minuman
sungguh keterlaluan, tak punya perasaan
kelakuanmu sudah semakin tak karuan
hidup saja pas-pasan, terkadang kekurangan
ditambah lagi utang masih numpuk segudang
lama-lama rumah tangga hancur berantakan
pulangnya malam, mulut bau minuman
ngomong ngelantur, jalannya sempoyongan
mukanya kusut, rambut acak-acakan
setiap hari kerjanya keluyuran
sementara di rumah anak istri terlantarkan
di luar kau senang-senang mabuk-mabukan
pulangnya malam, mulut bau minuman
ngomong ngelantur, jalannya sempoyongan
mukanya kusut, rambut acak-acakan
setiap hari kerjanya keluyuran
sementara di rumah anak istri terlantarkan
di luar kau senang-senang mabuk-mabukan
pulangnya malam, mulut bau minuman
sungguh keterlaluan, tak punya perasaan
kelakuanmu sudah semakin tak karuan
hidup saja pas-pasan, terkadang kekurangan
ditambah lagi utang masih numpuk segudang
lama-lama rumah tangga hancur berantakan
pulangnya malam, mulut bau minuman
sungguh keterlaluan, tak punya perasaan
kelakuanmu sudah semakin tak karuan
hidup saja pas-pasan, terkadang kekurangan
ditambah lagi utang masih numpuk segudang
lama-lama rumah tangga hancur berantakan
pulangnya malam, mulut bau minuman
ngomong ngelantur, jalannya sempoyongan
mukanya kusut, rambut acak-acakan
setiap hari kerjanya keluyuran
sementara di rumah anak istri terlantarkan
di luar kau senang-senang mabuk-mabukan
pulangnya malam, mulut bau minuman