telah lama aku kagum kepadanya
wajahnya menawan, tampan, dan mempesona
satu senja aku duduk berduaan
berdebar rasa hati akan mengucap kata cinta
kau remas jemari tanganku, diam saja
kau belai rambutku yang hitam, diam saja
kau beranikan diri untuk mengecupnya
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
satu senja aku duduk berduaan
berdebar rasa hati akan mengucap kata cinta
kau remas jemari tanganku, diam saja
kau belai rambutku yang hitam, diam saja
kau beranikan diri untuk mengecupnya
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
satu senja aku duduk berduaan
berdebar rasa hati akan mengucap kata cinta
kau remas jemari tanganku, diam saja
kau belai rambutku yang hitam, diam saja
kau beranikan diri untuk mengecupnya
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
wajahnya menawan, tampan, dan mempesona
satu senja aku duduk berduaan
berdebar rasa hati akan mengucap kata cinta
kau remas jemari tanganku, diam saja
kau belai rambutku yang hitam, diam saja
kau beranikan diri untuk mengecupnya
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
satu senja aku duduk berduaan
berdebar rasa hati akan mengucap kata cinta
kau remas jemari tanganku, diam saja
kau belai rambutku yang hitam, diam saja
kau beranikan diri untuk mengecupnya
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
satu senja aku duduk berduaan
berdebar rasa hati akan mengucap kata cinta
kau remas jemari tanganku, diam saja
kau belai rambutku yang hitam, diam saja
kau beranikan diri untuk mengecupnya
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
astaga, sekali lagi katanya
astaga, dia bilang sudah biasa
aku bingung mesti sedih ataukah bahagia
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
akhirnya ku tinggal pergi sambil gigit jari
0 komentar lirik Uut Permatasari - Astaga
Komentar Untuk Lirik Lagu Uut Permatasari - Astaga